Tuesday, June 7, 2011

Terlahir sebelum dilahirkan...

Tanggal 13 Maret 2011 pkl. 17.30 WIB, dengan terpaksa karena badan sakit akibat bulan yang tak kunjung datang, saya mendatangi dokter kandungan terdekat. Sebenarnya udah disuruh test pack lagi setelah seminggu lalu hasil test pack ku negatif. Jadinya malas banget kalo harus test pack lagi, takut keGRan, dan ternyata pas check up dan melakukan test packdan hasilnya garis samar.

Aga remang-remang memang tapi ternyata setelah perut saya diteliti, memang aku sedang mengandung 1 bulan 1 minggu tepatnya.. Shock, specchles, tapi happy..
Yeay..yeay..berhasil..berhasil...hahaha...
Sekarang bagaimana mempersiapkan diri menjadi seorang ibunda yang sempurna buat anakku nanti. Menikmati setiap detik prosesnya :)

Mual selama kehamilan saya rasakan, namun untuk jackpot baru sekali saya alami. Sisanya normal-normal saja, mungkin kata orang ini namanya hamil kebo. Makanan apapun saya lahap selama masih bisa diterima dengan si perut.

Ketika USG pertama kali, dokter aga bingung sebab hanya kantung janin yang terlihat. Harusnya usia segitu sudah kelihatan minimal setitik calon janinnya. USG "dalam"  pun saya lakuin namun masih belum terlihat. Akhirnya si dokter menyuruh saya kembali kontrol seminggu lagi. Saya tidak patuh pada aturan dokter, saya kembali lagi justru 4 minggu sesudahnya karena saya sendiri tidak ingin berpikiran negatif.

Tapi Allah SWT berkata lain. Mungkin belum saatnya saya diberi kepercayaan untuk menjaga titipannya. Calon anak saya  yang berusia 7 minggu terpaksa harus dikuret karena tidak mengalami perkembangan. Harusnya sesuai perhitungan usia kandungan saya 11 -12 minggu.
Dua rumah sakit ternama memvonis yang sama. Tanggal 2 mei 2011 pkl. 19.00 saya resmi berpisah dengan anak saya. Bintang namanya.

Mungkin selama kehamilan, saya memang tidak menjaganya dengan baik. Dengan pola makan yang sembarangan, naik motor dengan kondisi jalan yang parah pernah saya lalui demi melihat suami bermain footsal. Emosi labil sebagai pengantin baru juga lagi parah-parahnya. Bisa nangis sekejer-kejernya untuk masalah yang sepele. Maklum menikah diusia muda tidak serta merta menjadikan kita langsung bersikap dewasa. Semua butuh proses dan penyesuaian



Airmatapun tak kan mampu membuatmu kembali...

"Nak, bunda selalu ada bersama kamu. Insya Allah kita bertemu di surgaNya nanti. Doain bunda dan ayah ya nak.."

No comments:

Post a Comment