Friday, February 6, 2015

Tentang Melahirkan

Hallo...

Beberapa bulan belakangan cuti dari dunia per-blog-an karena sibuk mengurus si kecil yang menggemaskan. Ternyata jadi IRT itu..... amazing lah pokoknya hehehe..
Sekarang saatnya menghapus debu yang udah lama bertebaran disini :p

Oktober lalu tepatnya tanggal 4, alhamdulillah saya sudah merasakan jadi seorang Ibu, jadi perempuan yang sempurna. Sebenarnya HPL dari dokter tanggal 21 Oktober saya harus sudah melahirkan, tapi namanya juga prediksi, bisa meleset juga kan :p
Kontrol diminggu 31 sungguh membuat hati ketar ketir. USG terakhir posisi kepala janin masih diatas. MASIH DIATAS! artinya si janin belum berada diposisi yang pas, boro-boro masuk panggul :(
Tapi kata dokter harus optimis bisa muter, harus banyakin nungging.
Minggu 36 cek kedokter lagi dan posisi bayi belum ada perubahan sama sekali!! Padahal udah sekuat tenaga untuk ngikutin saran dokter, memang sih saya ga ikutan senam hamil tapi tetap banyak gerak dan jalan (ke mall :p) yang entah berefek atau nggak.
Akhirnya mengingat berat badan bayi yang sudah memasuki angka 2,8kg , dokter menyarankan untuk disectio saja.

Dokter memberikan bayangan untuk melahirkan seorang bayi yang sungsang secara normal, harus dibutuhkan tekat yang bulat dan teknik mengejan yang cantik karena setelah kaki bayi keluar, si Ibu hanya punya waktu 3 menit untuk mengeluarkan kepala bayi, jika tidak bisa berakibat fatal karena si bayi bisa kekurangan oksigen. Sungguh amat sangat beresiko dan menyeramkan.
Kenapa ga diurut?? Sudah beberapa orang menyarankan seperti itu tapi saya dan suami tidak mau ambil resiko mengingat kami sudah amat sangat menunggu amanah ini dari lama. 

Nangis?? Iya, didepan meja dokter mata udah berkaca-kaca. Operasi?? sungguh diluar perkiraan, bayangan menakutkan :(
Selama 2 minggu cuma bisa murung, nangis, berdoa, karena menyiapkan mental untuk tidur dimeja operasi itu tidak mudah lho gaess..
Terlebih sebelum hari H, saya diharuskan infus zat besi guna mengejar HB saya yang dibawah normal. Apalagi ini Tuhan? sebegini panjangnya kah proses yang saya tempuh untuk menemui buah hati kami?

Semua prosedur dari dokter saya jalani, sampai tiba pada hari H-nya. Saya memilih untuk melahirkan ditanggal dan bulan yang sama seperti kelahiran saya dengan asumsi agar ayahnya ga lupa lagi sama ultah istrinya :P *curcolterselubung* *becandading*
Yes, ketika datang kerumah sakit jam 2 pagi, tas sudah terpacking rapi, mentalpun sudah sekuat baja. Harus disyukuri bahwa pemberitahuan dari jauh-jauh hari sangat berefek untuk menyiapkan hati, tenaga, pikiran agar hari H jauh lebih mantap dan cuti kantorpun bisa lebih dimaksimalkan.
Sampai di RS ambil darah dan CTG denyut bayi yang ternyata saya sudah mengalami kontraksi rutin (pantes aja sering ngerasa mules) dan keputusan di Sectio hari itu merupakan keputusan yang tepat sebelum saya merasakan double combo sakitnya nanti :p
Harusnya jam 6 pagi operasi berlangsung, tapi dokter dan crewnya harus menjalani sholat idhul adha terlebih dahulu. Baiknya adalah seluruh keluarga saya datang lengkap berkumpul untuk memberi support.

Ini bayangan diruang operasi yang konon katanya menyeramkan.
Sebelum masuk ruang operasi, saya diambil darah 2 kali kemudian dikasih obat mules :p  rekam ctg denyut jantung bayi. Setelahnya saya digiring keruang operasi, ganti baju operasi, dipasang alat perekam denyut jantung, pernapasan, dan infus. Keluarga masih bisa berkunjung even bergantian. Semakin mendekat waktu, saya disuntik anti alergi yang rasanya ini suntikan tersakit yang pernah saya alami. Alhamdulillah semuanya baik-baik saja. Lanjut saya masuk keruang operasi, disuntik bius setengah badan tepat di tulang belakang. Alhamdulillah sekali suntik saja dan efeknya langsung berasa yakni kebal dibagian perut sampai kaki. Setelahnya saya mulai mengantuk tapi saya tetap bertekad untuk tidak memejamkan mata demi melihat buah hati yang saya yang lucu dan menggemaskan ;)
Selama dioperasi saya hanya merasakan seperti naik metromini, guncangan sana sini aja tanpa rasa sakit. 15 menit kemudian tepatnya 04102014 pukul 08.45WIB tangisan bayi mungil itu terdengar juga. Saya sempat mengecupnya, meng-IMDnya, luarrr biasaa rasanyaa dan saya berhasil tidak tidur sama sekali selama proses berlangsung!! bahkan selama proses jahit menjahit berlangsung saya sempet berkata "dok, jahitnya yang rapi ya jangan sampai ada keloidnya :p" itu terucap antara sadar dan tidak sadar hehehe...

Tak lama kemudian saya keluar ruang operasi masuk ruang observasi, menghangatkan badan karena jujur efek biusnya seperti menggigil kedinginan. Tak lama saya dipindahkan keruang perawatan. Sampai sana istirahat total? tidak juga, efek bius hilang langsung berasa perih-perih  dan sialnya ketika mau minum (after puasa 24 jam) saya jackpot, jahitan tertekan dan rasanyaa sakittt sekalii :(
Belum selesai, RS yang saya pilih baby room-in yang artinya baby tidur bersama saya. Benar-benar melelahkan tapi saya bahagia sekali. Target saya 3 hari harus bisa jalan. Jadilah hari pertama belajar miring kanan kiri, duduk, kemudian dihari kedua lepas kateter, jalan, dan mandi sendiri, hari ketiga sudah mulai berani jalan jauh (ke lobby bawah aja sik) :p
Benar-benar sulit awalnya, butuh tekad yang kuat. Untung suami selalu menemani dan begitulah 3 hari yang tak terlupakan dan jujur tidak bikin trauma untuk melahirkan.

Pulang kerumah? saya hanya 40 hari ditemani mama, selebihnya saya mulai belajar memandikan bayi sendiri dan mengurus rumah tanpa PRT sendiri sampai masa cuti saya habis. Kurus? YES!! Dari BB 79kg turun sampai 61kg.  Rahasianya? jangan males dan rajin menyusui. Semoga saya bisa lulus ASIX dan bisa bertahan sampai 2 tahun mendatang ;)

So, masih mau nanya "normal apa caesar?" dan kalau dijawab "caesar" hanya membalas dengan kata "OH"
Beruntunglah kalian yang bisa melahirkan secara normal tapi alangkah bijaknya tidak selalu menjudge bahwa melahirkan secara caesar adalah proses yang biasa saja, hanya untuk ibu manja, tidak istimewa tanpa kalian tahu bahwa dimeja operasi-pun kami berjuang antara hidup dan mati,sakit yang kami alami jauh lebih lama dari kalian, dan biaya yang kami keluarkan juga jauh lebih banyak dari melahirkan normal dan itu semua diluar kemauan kami. Menjadi Ibu adalah anugerah paling indah dan saya bangga telah menjadi Ibu dengan proses yang tidak bisa dibilang mudah :)


RAYYAN IBRA ARIBOWO


baby R 2 minggu

baby R 3 bulan



Monday, September 15, 2014

Penemuan Baru si tukang makan

Hollaa..

Udah lama ga ngepost, sekalinya ngepost tentang makanan hahaha..
Jadi memasuki trimester akhir yang tinggal menghitung minggu *degdegan* *suerr* nafsu makan makin menjadi. BB naiknya udah bebas banget. Apalagi pas lebaran kemarin, langsung 5 kilo dong dalam sebulan hahaha..
Gpp, nikmatin ajalah karena kalau ditotal kenaikan berat badan dirikuh tidak terlalu sadis sadis amat dibanding bumil-bumil sekitaran *halah* eh alhamdulillah :D

Nah, dikantor ngapain lagi selain kerja kalau gak browsing-browsing :p
Sampai mampirlah ke situs berrykitchen.com yang mana bermula dari free voucher gratis hasil beli perlengkapan baby R di onlineshop.
Yuhuu, sayang banget kan tuh voucher makanan nganggur even cuma 50 ribu. Kirain berrykitchen itu ada outletnya, ternyata eh ternyata itu website bok. Keren sik, pantes aja harganya murce-murce hahaha..
Rasa? awalnya ragu tapi pas liat testimoni dari Christian Sugiono, entah kenapa perut ini berbinar hahaha.. Yakin aja gtu kalau enak-enak.

Nah minggu lalu bersama beberapa temen order donk, dan rasanya enyakk. Worth it sama harganya. Sampai akhirnya order lagi donk hahaha *doyan apa rakus?* tapi seriusan, apalagi mochi es krimnya. Kata temen yang aseli bandung sik lebih kenyal dan gede porsi si berrykitchen. Eskrimnya juga enyak dan banyak *happybumils* *recommended*
Pembayaran selalu pilih COD :D dan asiknya tanpa minimum order. Cuma buat ngehemat ongkir, patungan deh ama temen-temen yang lain biar pesenan banyak dan jadinya free ongkir :D *teteup*
Tapi jangan lama-lama ya pilih menunya, kalau udah jam 4-5an order untuk besoknya kadang suka full akhirnya harus nunggu hari berikutnya -.-

Langsung aja deh cek TEKAPE daripada ngiler. Berikut pamer penampakannya yak :p
Btw ini cuma beberapa menu penampakan yang eke pesan. Kalau punya teman-teman yang lain ya ga kepotolah :p Penampakan sama pic di web sama persis kok.. So, ga meragukan deh ya :D



penampakan nasi kucing 10k

penampakan nasi kucing teri balado edisi dalemnya


yang coklat aja enyak, ini rasa greenteanya :D

paket bento ayam bakar lengkap cuma 35k!! Kenyanggg...

Note :
Ini bukan promo berbayar ya, just info yang rekomen di dunia maya :p

Tuesday, August 19, 2014

Dear Ebih...

I'm not me without you.. Thankyou for being a great husband in the world....

Monday, August 11, 2014

Realistis

Iseng banget sambil nunggu makan siang dateng, boleh deh ngoceh bentar yaa hehhee..

Jakarta, kota dengan seribu impian, harapan, namun juga cobaan. Semua orang berlomba-lomba untuk menaklukan "kejamnya" kota Jakarta.
Secara casing hidup dijakarta mungkin sungguh kece berat. Kerja kantoran, punya rumah, mobil, jalan-jalan ke mol yang berjejer disetiap jalanan Ibukota, tapi hai, sayangnya gak semuanya terlihat lebih mudah jika logika ini berjalan.

Even setiap orang berlomba-lomba untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih baik, jalannya ga selalu lurus. Pergi pagi dalam keadaan masih "gelap" untuk menghindari macet, pulang boro-boro bisa cepet yang akhirnya ketemu si "gelap lagi". Bokong tepos karena kelamaan duduk di kendaraan, adu emosi saling salip kanan kiri. Riweuhh, cape, dll..
Tapi kenapa setiap hari tetap dijalanin? karena itu pilihan yang kita ambil.

Pengen punya mobil keren tapi kerjanya duduk dirumah ngelamunin tuh mobil aja, apa bisa?
Minta sama sodara, teman, atau atasan *ya keleus* untuk sumbangan keinginan pribadi, bisa?
Yap, semuanya kudu pake usaha permirsah.. Even belinya pake pinjeman-pun, ada cicilan yang harus dibayar. So, kalau cuma berpangku tangan, ngarepin belas kasihan dari orang, jadi aja sana pengemis dipinggir jalan. Lebih besar penghasilannya tapi harga diri dimata Tuhan dan manusia ga ada. Iyaa, kan masih sehat, malu donk ah ama kakek nenek yang tetap usaha even jualan aqua gelas sekalipun dipinggir lampu merah, tapi mereka tetap USAHA.

Liat kondisi kaya gini, jadi makin mikirin pola asuh ngedidik anak supaya ga salah arah (duile, calon emak sok-sokan :p) Supaya si anak tahu bahwa apa-apa yang dia dapat semuanya dari hasil usaha. Usaha Ayah Bundanya bekerja pagi malam demi memberikan yang terbaik buat anaknya. Memberikan pengertian ke anak bahwa apa yang dia dapat harus dihargai betul even cuma seperak nilainya.

Satu yang pasti, belajar hidup realistis tidak mudah memang. Namun memang harus realistis pada kenyataannya jika keinginan terlalu tinggi sedangkan kenyataan tidak memadai, belajar untuk mengukur kemampuan diri sendiri (sambil curhat shoppingholic :p) daripada jadi gila, ish serem. Udah terlalu banyak orang gila di Jakarta, Nauzubillah deh ya. Makanya belajar bersyukur yuk, banyak-banyakin bersyukur agar rizky yang Allah SWT selalu dicukupkan kepada kita berapapun itu sambil banyak-banyak lihat "kebawah" bahwa kita masih jauh lebih beruntung daripada mereka :)


Jangan sampai ya nak nanti kamu jadi anak yang mudah putus asa, gampang nyerah, dan akhirnya ngerengek meminta-minta..


Oke deh selamat santap siang...

Salam
DA



Tuesday, August 5, 2014

Iseng bersama Coreldraw

Berikut beberapa design saya yang menggunakan coreldraw. Design is fun!!

Enjoy...







Monday, August 4, 2014

Ceritanya Lebaran

Minal Aidin Wal Faizin, Mohon maaf lahir dan bathin....

Gak terasa lebaran sudah seminggu berlalu dan sekarang sudah kembali berjibaku dengan kerjaan :D
Lebaran kemarin ngungsi kerumah mama karena mama pasti open house secara anak pertama dan pengganti orang tua, betawi aseli pulak, kebayang donk saudaranya yang datang bejibun hehehe..
Nah secara tahun ini si adek bontot mudik ke mertuanya, jadilah si mama sendirian dirumah, makanya eke sama suamik nemenin mama beberapa hari dirumah mama, abis itu ngabur lagi pulang kerumah sendiri :P
Lebaran ke kampung suamik? Secara perut udah masuk trimester ketiga, daripada daripada mending milih yang lebih save aja deh, stay di jakarta hehehhe..


Sekali lagi maafin yaa kalau ada salah-salah yang disengaja ataupun tidak khususnya dalam celotehan di blog ini :)

Salaam..











Tuesday, July 22, 2014

Nikah muda? masalah??

Entah kalau mendengar kabar bahagia pernikahan dua orang yang masih bisa dibilang amat muda, konotasi negatif selalu ada.
Entah tuduhan hamil duluan, masih labil sehingga bisa berdampak pada perceraian dll..
Nyatanya? banyak pasangan yang nikah muda masih eksis sampai sekarang.
Serbasalah sih ya, berita baik itu memang harus disiarkan, diberitahukan untuk mengantisipasi pertanyaan-pertanyaan di kemudian hari. Tapi terkadang sudah disiarkan aja tetap bisa jadi gunjingan.
Ya begitulah hidup, ga akan ada habisnya kalau dengerin omongan orang. Jadi biar waktu yang menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka dimasa lampau.

Akhir-akhir ini disekitar saya banyak bertebaran kabar pernikahan dan perceraian. Terutama yang saya soroti adalah masalah perceraian yang mana dialami ga hanya dengan pernikahan yang berumur saja, pernikahan kemarin sore-pun bisa mengalami.
Nah yang saya kurang setujui adalah pendapat jika mendengar pernikahan "kemarin sore" harus "bubar" dengan cepat.
Kenapa? karena pasti komentar pertama yang muncul "pasti karena sewaktu menikah masih labil, masih muda, masih pengen senang-senang, eh milih nikah. Akhirnya gak sanggup beradaptasi dengan perubahan lingkungan setelah menikah"

Sedih dengernya. Kenapa yang disalahkan pernikahan mudanya? padahal ga semua orang yang menikah muda karena "kecelakaan". Banyak yang semata-mata mencari Ridho Allah SWT. Mereka yang berkomentar seperti itu tidak pernah menyebut kata "oknum"nya. Saya marah ketika mendengar salah satu teman saya berkata seperti itu.
Hei!! Nikah itu ga melulu ngurusin masalah. Nikah itu enak kok, ada teman sharing yang tanpa bosan mendengarkan keluh kesah kita disaat lelah. Ada teman berbagi kebahagiaan yang tidak pernah menghitung berapa banyak waktu, biaya, dan tenaga yang dia keluarkan untuk membahagiakan kita. 

Buat saya sendiri yang memutuskan menikah di usia muda (21 thn) saya tidak pernah menyesal mengambil keputusan itu. Karena saya yakin jodoh dari Allah SWT sudah didepan mata. Buat apa menolak dan mencari perbandingan yang lebih baik kalau kita sendiri yakin bahwa pria didepan kita adalah pria terbaik kiriman Allah SWT.
Alhamdulillah berkat keyakinan itu, saya merasa pernikahan yang saya alami even ga selalu lurus namun tetap membawa kebahagiaan. Kebahagiaan yang kami bangun atas dasar keyakinan yang kuat bahwa kami memang ditakdirkan bersama dan kami akan selalu memberikan yang terbaik untuk pasangan hidup kami masing-masing.
Memang masih seumur jagung untuk berbicara masalah "kesempurnaan" rumah tangga. Tapi menurut saya yang namanya rumah tangga memang tidak ada yang sempurna. Bagaimana kitanya saja membuat itu semua menjadi sempurna untuk pasangan masing-masing,  bukan untuk penilaian orang.

Jadi lebih baik mana? nikah muda yang ketika menghadapi masalah bisa diselesaikan berdua dengan pasangan, dengan saling menguatkan? atau menjalin hubungan yang bermasalah tanpa solusi dan akhirnya saling meninggalkan?

Itu pilihan masing-masing. Jadi please ya jangan lagi memandang sebuah pernikahan dengan sebelah mata. Pernikahan itu suci. Silahkan salahkan oknumnya jika memang dirasa menodai esensi sebuah pernikahan.



Salam
DA