Beberapa bulan belakangan cuti dari dunia per-blog-an karena sibuk mengurus si kecil yang menggemaskan. Ternyata jadi IRT itu..... amazing lah pokoknya hehehe..
Sekarang saatnya menghapus debu yang udah lama bertebaran disini :p
Oktober lalu tepatnya tanggal 4, alhamdulillah saya sudah merasakan jadi seorang Ibu, jadi perempuan yang sempurna. Sebenarnya HPL dari dokter tanggal 21 Oktober saya harus sudah melahirkan, tapi namanya juga prediksi, bisa meleset juga kan :p
Kontrol diminggu 31 sungguh membuat hati ketar ketir. USG terakhir posisi kepala janin masih diatas. MASIH DIATAS! artinya si janin belum berada diposisi yang pas, boro-boro masuk panggul :(
Tapi kata dokter harus optimis bisa muter, harus banyakin nungging.
Minggu 36 cek kedokter lagi dan posisi bayi belum ada perubahan sama sekali!! Padahal udah sekuat tenaga untuk ngikutin saran dokter, memang sih saya ga ikutan senam hamil tapi tetap banyak gerak dan jalan (ke mall :p) yang entah berefek atau nggak.
Akhirnya mengingat berat badan bayi yang sudah memasuki angka 2,8kg , dokter menyarankan untuk disectio saja.
Dokter memberikan bayangan untuk melahirkan seorang bayi yang sungsang secara normal, harus dibutuhkan tekat yang bulat dan teknik mengejan yang cantik karena setelah kaki bayi keluar, si Ibu hanya punya waktu 3 menit untuk mengeluarkan kepala bayi, jika tidak bisa berakibat fatal karena si bayi bisa kekurangan oksigen. Sungguh amat sangat beresiko dan menyeramkan.
Kenapa ga diurut?? Sudah beberapa orang menyarankan seperti itu tapi saya dan suami tidak mau ambil resiko mengingat kami sudah amat sangat menunggu amanah ini dari lama.
Nangis?? Iya, didepan meja dokter mata udah berkaca-kaca. Operasi?? sungguh diluar perkiraan, bayangan menakutkan :(
Selama 2 minggu cuma bisa murung, nangis, berdoa, karena menyiapkan mental untuk tidur dimeja operasi itu tidak mudah lho gaess..
Terlebih sebelum hari H, saya diharuskan infus zat besi guna mengejar HB saya yang dibawah normal. Apalagi ini Tuhan? sebegini panjangnya kah proses yang saya tempuh untuk menemui buah hati kami?
Semua prosedur dari dokter saya jalani, sampai tiba pada hari H-nya. Saya memilih untuk melahirkan ditanggal dan bulan yang sama seperti kelahiran saya dengan asumsi agar ayahnya ga lupa lagi sama ultah istrinya :P *curcolterselubung* *becandading*
Yes, ketika datang kerumah sakit jam 2 pagi, tas sudah terpacking rapi, mentalpun sudah sekuat baja. Harus disyukuri bahwa pemberitahuan dari jauh-jauh hari sangat berefek untuk menyiapkan hati, tenaga, pikiran agar hari H jauh lebih mantap dan cuti kantorpun bisa lebih dimaksimalkan.
Sampai di RS ambil darah dan CTG denyut bayi yang ternyata saya sudah mengalami kontraksi rutin (pantes aja sering ngerasa mules) dan keputusan di Sectio hari itu merupakan keputusan yang tepat sebelum saya merasakan double combo sakitnya nanti :p
Harusnya jam 6 pagi operasi berlangsung, tapi dokter dan crewnya harus menjalani sholat idhul adha terlebih dahulu. Baiknya adalah seluruh keluarga saya datang lengkap berkumpul untuk memberi support.
Ini bayangan diruang operasi yang konon katanya menyeramkan.
Sebelum masuk ruang operasi, saya diambil darah 2 kali kemudian dikasih obat mules :p rekam ctg denyut jantung bayi. Setelahnya saya digiring keruang operasi, ganti baju operasi, dipasang alat perekam denyut jantung, pernapasan, dan infus. Keluarga masih bisa berkunjung even bergantian. Semakin mendekat waktu, saya disuntik anti alergi yang rasanya ini suntikan tersakit yang pernah saya alami. Alhamdulillah semuanya baik-baik saja. Lanjut saya masuk keruang operasi, disuntik bius setengah badan tepat di tulang belakang. Alhamdulillah sekali suntik saja dan efeknya langsung berasa yakni kebal dibagian perut sampai kaki. Setelahnya saya mulai mengantuk tapi saya tetap bertekad untuk tidak memejamkan mata demi melihat buah hati yang saya yang lucu dan menggemaskan ;)
Selama dioperasi saya hanya merasakan seperti naik metromini, guncangan sana sini aja tanpa rasa sakit. 15 menit kemudian tepatnya 04102014 pukul 08.45WIB tangisan bayi mungil itu terdengar juga. Saya sempat mengecupnya, meng-IMDnya, luarrr biasaa rasanyaa dan saya berhasil tidak tidur sama sekali selama proses berlangsung!! bahkan selama proses jahit menjahit berlangsung saya sempet berkata "dok, jahitnya yang rapi ya jangan sampai ada keloidnya :p" itu terucap antara sadar dan tidak sadar hehehe...
Tak lama kemudian saya keluar ruang operasi masuk ruang observasi, menghangatkan badan karena jujur efek biusnya seperti menggigil kedinginan. Tak lama saya dipindahkan keruang perawatan. Sampai sana istirahat total? tidak juga, efek bius hilang langsung berasa perih-perih dan sialnya ketika mau minum (after puasa 24 jam) saya jackpot, jahitan tertekan dan rasanyaa sakittt sekalii :(
Belum selesai, RS yang saya pilih baby room-in yang artinya baby tidur bersama saya. Benar-benar melelahkan tapi saya bahagia sekali. Target saya 3 hari harus bisa jalan. Jadilah hari pertama belajar miring kanan kiri, duduk, kemudian dihari kedua lepas kateter, jalan, dan mandi sendiri, hari ketiga sudah mulai berani jalan jauh (ke lobby bawah aja sik) :p
Benar-benar sulit awalnya, butuh tekad yang kuat. Untung suami selalu menemani dan begitulah 3 hari yang tak terlupakan dan jujur tidak bikin trauma untuk melahirkan.
Pulang kerumah? saya hanya 40 hari ditemani mama, selebihnya saya mulai belajar memandikan bayi sendiri dan mengurus rumah tanpa PRT sendiri sampai masa cuti saya habis. Kurus? YES!! Dari BB 79kg turun sampai 61kg. Rahasianya? jangan males dan rajin menyusui. Semoga saya bisa lulus ASIX dan bisa bertahan sampai 2 tahun mendatang ;)
So, masih mau nanya "normal apa caesar?" dan kalau dijawab "caesar" hanya membalas dengan kata "OH"
Beruntunglah kalian yang bisa melahirkan secara normal tapi alangkah bijaknya tidak selalu menjudge bahwa melahirkan secara caesar adalah proses yang biasa saja, hanya untuk ibu manja, tidak istimewa tanpa kalian tahu bahwa dimeja operasi-pun kami berjuang antara hidup dan mati,sakit yang kami alami jauh lebih lama dari kalian, dan biaya yang kami keluarkan juga jauh lebih banyak dari melahirkan normal dan itu semua diluar kemauan kami. Menjadi Ibu adalah anugerah paling indah dan saya bangga telah menjadi Ibu dengan proses yang tidak bisa dibilang mudah :)
RAYYAN IBRA ARIBOWO
baby R 2 minggu |
baby R 3 bulan |