Pagi ini saya ingin menulis tentang kehidupan (duile berasa tua..hehe..)
"Hidup itu pilihan" SALAH!! Hidup itu anugerah. Ketika kita diberi nafas untuk mengirup udara segar didunia, ketika kita diberikan keluarga yang mencintai dan menyanyangi kita, ataupun ketika kita dilahirkan sebatang kara dan kita bisa survive tanpa mengemis atau meminta, syukurilah!! karena anda termasuk orang-orang yang beruntung.
Lalu bagaimana menjalani hidup supaya menyenangkan dan membuat kita selalu bersyukur? itulah yang saya sendiripun penerapannya masih NOL mungkin :). Sebenarnya bukan tapi seharusnya kita bisa menjalani hidup dengan penuh kesederhanaan even harta kita ada disana-sini. Kenapa? karena itu mnenjadi point plus kita untuk bisa menghargai saudara-saudara kita yang kurang beruntung atau memberikan contoh bagi saudara-saudara-saudara kita yang sangat beruntung agar selalu merendahkan hatinya. Niscaya kedamaian tercipta. Mungkin gak akan ada lagi pengemis-pengemis dijalan, peminta-minta, pengamen, atau preman yang suka malak di bus kota. Kenapa? karena kita bisa bahu membahu membantu mereka, minimal mengurangi jumlah mereka. Biarlah negara memalingkan wajahnya, biarlah pemimimpin-pemimpin kita egois dengan kekuasaannya, tapi Tuhan tidak pernah tidur, ingat itu. So untuk apa menuntut, demo sana sini meminta keadilan dan kemakmuran kalo dari diri sendiri saja tidak mau ikut bergerak :)
Wah bahasa saya diatas terlalu idealis mungkin, tapi tak apalah. Toh ini keluar dari mulut anak bangsa sendiri. Kalau satu, dua, atau mungkin seratus orang di kota saya saja _aka Jakarta, mempunyai pemikiran yang sama, harapan untuk mewujudkan itu semua menjadi besar :). Masalahnya adalah apakah kita terlahir sebagai orang kaya? sebagai anak pejabat? sebagai anak pengusaha? tidak. Termasuk saya yang lahir dari keluarga sederhana. Tapi toh itu hanya background lahir saja. Kita dianugerahi otak oleh Tuhan, kita bisa menjadi manusia yang pintar meski tidak semua dari kita beruntung bisa merasakan bangku pendidikan. So, tunggu apa lagi? enak sekali ya didengarnya tapi sulit untuk diterapkan.
Sebagai contoh misalkan anda lahir dari keluarga sederhana atau mungkin miskin, anda disekolahkan dengan penuh perjuangan untuk membayar biaya sekolah yang tidak murah. Lalu anda ternyata termasuk golongan manusia cerdas, anda lulus dengan hasil yang memuaskan, anda diterima bekerja diperusahaan bonafid dengan gaji yang amat sangat cukup menunjang kehidupan anda, lalu apakah anda akan berbaik hati memikirkan nasib anak-anak yang sekarang mengalami nasib seperti anda dulu sewaktu kecil? BELUM TENTU!!
Yang pasti yang akan anda lakukan adalah memupuk harta anda sebanyak-banyaknya, menghabiskannya dengan foya-foya karena anda dendam dengan masa lalu anda yang serba kekurangan, dan mungkin anda akan berubah jadi manusia anti sosial. BISA SAJA. Banyak kasus dijakarta yang saya temui. Ya itu bagaimana anda menyikapinya saja. Kita boleh pelit tapi liat konteks dulu, kalau pelit harta untuk warisan anak cucu kelak,mewujudkan mimpi membangun mushola, sekolah, atau madrasah, saya DUKUNG! Serius :)
Ini berarti keberuntungan anda dalam mencapai kesuksesan dengan bantuan anugerah otak yang cerdas, sudahkah anda bersyukur?? :)
Lalu bagaimana kalau kasusnya misalnya anda merupakan anak yang lahir dari keluarga sederhana sedangkan mimpi anda menjadi orang kaya sangat menggebu-gebu namun sayang anda tidak cepat tanggap dengan skill yang anda miliki dan anda ingin semuanya serba instant "sim salabim, saya kaya!!" wah hati-hati saja. Jangan sampai anda menjadi "buta" dalam mewujudkan semuanya. Misalnya saja bagi anda wahai wanita berparas cantik, jangan pernah berpikir bahwa kecantikan anda akan memberikan segalanya untuk selamanya. Itu bulshit, yang benar adalah sementara! Jadi wajar ketika saya menemui kasus banyak wanita yang terjun sebagai wanita penghibur, simpanan, istri siri, atau dll hanya untuk memujudkan semua nafsu duniawi yang anda punya. Nauzubillahiminzalik.
Jadi sekarang bagaimana? saya tidak pernah bermaksud untuk menceramahi, menggurui, atau apapun itu. Saya hanya ingin anda sedikit jeli dalam memandang suatu persepsi mengenai hidup. Keputusan ada ditangan anda. Saya hanya berharap, siapapun yang membaca blog ini terutama tulisan ini, menjadi tergerak hatinya untuk memikirkan hal-hal yang belum atau mungkin tidak pernah ada dipikiran anda sebelumnya :)
Salam





No comments:
Post a Comment